Puasa si Pendosa
Jumat, 14 Maret 2025 17:49 WIB
perjalanan memahami makna dan harapan
kemarau pecah di atas kepalanya. sisa hujan bagai kaki kaki mungin yang dingin. seperti mengajak bermain.
Jendela waktu telah terbuka jauh. menuju tepi laut. batas harizon dan kerinduan atau rahasia senja.
Batas kota dan harapan.dari mimpi mimpi murni dan buta. orang orang butuh minyak wangi dan deodoran. butuh sabun dan pembersih wajah.
jalan jalan yang bising dan malam yang tidak hening. debu debu zaman membaur dalam asap di belahan otak. mencari matahari yang pergi.
Dia tak menepi dan berusaha berdiri mengarah ke pelabuhan. puasa ini ini mesti membuatku puas. katanya. dosa dosa ingin aku gugurkan. apakah cukup dengan tangis. desahnya. Dia tersadar dengan janji tentang mata yang akan selamat dari jilatan neraka. Dia percaya janji itu. Dia menangis. membukan seluruh diri dan kesadaran.
Dia menangis melihat alif dan ba' nya yang rapuh. Dia menangis untuk tubuh,pikiran dan kampung halamannya.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Puasa si Pendosa
Jumat, 14 Maret 2025 17:49 WIBBiografi Hujan
Jumat, 6 Desember 2024 21:34 WIBArtikel Terpopuler